Startup teknologi asal Perancis, Lili for Life, memberikan kesan yang baik pada pameran Unveiled CES 2025 dengan inovasi terbarunya, yang ditujukan untuk mendukung individu penderita disleksia.
Dikenal dengan produk andalannya, lampu Lili, startup yang berbasis di Rouen ini kini memperkenalkan layar Lili, monitor berukuran 27 inci yang dirancang khusus untuk mengatasi tantangan unik yang dihadapi pengguna disleksia.
CES Diluncurkan 2025: Bangku berjalan ini melambai ke arah saya
Menurut tim yang kami ajak bicara di CES, layar Lili dilengkapi pengaturan cerdas yang secara otomatis mengaktifkan mode ramah disleksia saat terhubung ke PC yang kompatibel.
Kecepatan Cahaya yang Dapat Dihancurkan
Layar Lili, yang dikembangkan oleh fisikawan Perancis Albert Le Floch dan Guy Ropars, didasarkan pada penelitian mereka yang menunjukkan bahwa penderita disleksia memiliki dua mata yang dominan. Kondisi ini menyebabkan gambar “cermin” yang tumpang tindih di otak selama membaca, menurut perusahaan tersebut.
Layar Lili memancarkan kilatan cahaya yang hampir tak terlihat yang mengoreksi tumpang tindih ini dengan menciptakan perubahan persepsi visual. Inovasi ini membuat membaca menjadi lebih lancar, cepat, dan tidak melelahkan, meningkatkan pemahaman teks dan menjadikan pengalaman lebih menyenangkan bagi pembaca, menurut perusahaan.
Menurut National Institutes of Health, disleksia berdampak pada 5-10% populasi global, dan sering kali menimbulkan tantangan seperti rendahnya rasa percaya diri dan ketegangan kognitif bagi banyak anak sekolah dan orang dewasa yang bekerja. Meskipun bukan obat yang bisa menyembuhkan, Lili for Life berharap layar Lili-nya dapat memberikan solusi praktis yang memberdayakan mereka yang terkena dampak, menurut perusahaan.
Saat ini, layar Lili tersedia untuk dibeli di seluruh Eropa dan Inggris, dan perusahaan berharap dapat membawa layar tersebut ke Amerika Serikat di masa mendatang.
Topik
Aksesibilitas Sosial yang Baik