Penyedia layanan kesehatan Ascension telah mengungkapkan data sensitif dari 5,6 juta pasien telah disusupi dalam serangan siber besar-besaran awal tahun ini.
Serangan ransomware terjadi pada bulan Mei dan membuat perusahaan berada dalam kekacauan, dengan portal dan file pasien tidak dapat diakses, layanan elektif ditunda, dan beberapa ambulans dialihkan, menurut pengajuan ke Jaksa Agung Maine yang dilaporkan oleh TechRadar. Ascension tidak menyebutkan nama para peretas tersebut, namun CNN sebelumnya menerbitkan laporan yang menunjukkan bahwa peretas tersebut berasal dari afiliasi kejahatan dunia maya berbahasa Rusia yang dikenal sebagai Black Basta. Tidak jelas apakah Ascension membayar uang tebusan agar sistem mereka kembali online.
Para peretas mengakses hampir 5,6 juta informasi pribadi pasien Ascension seperti nomor rekam medis dan tes laboratorium serta informasi kartu kredit dan rekening bank. Informasi asuransi, seperti nomor Medicare/Medicaid, juga bocor bersama dengan informasi pribadi seperti alamat, nomor Jaminan Sosial, dan rincian paspor.
Kecepatan Cahaya yang Dapat Dihancurkan
Ascension sedang dalam proses memberi tahu mereka yang terkena dampak serangan itu, dan surat akan dikirimkan kepada para korban selama beberapa minggu ke depan.
Ascension bukan satu-satunya perusahaan layanan kesehatan yang terkena serangan ransomware pada tahun 2024 — UnitedHealth membayar peretas sebesar $22 juta setelah diserang pada awal tahun, dan lebih dari 100 juta orang terkena dampaknya.